Survei, Membayangkan Tentang Seks Dapat Meredakan Rasa Sakit

Wednesday, May 2, 2012



Membayangkan Tentang seks Dapat Meredakan Rasa Sakit. Sebuah penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Pain Society menemukan bahwa membayangkan adegan seksual yang sangat menyenangkan dapat meredam rasa sakit.



Selama bertahun-tahun, orang menggunakan visualisasi atau membayangkan pantai dan tempat favorit lainnya untuk mengurangi persepsi tentang rasa sakit saat menjalani perawatan medis. Penelitian menunjukkan bahwa ada pilihan lain untuk mengatasi rasa nyeri tanpa obat.



Dalam sebuah penelitian tahun 1999, peneliti meminta 40 orang mahasiswa untuk merendam tangannya dalam sebuah tangki berisi air es. Ia kemudian diminta memeringkat rasa sakitnya dari skala 0 sampai 10.


Membayangkan Tentang Seks

Peneliti mengukur berapa lama waktu yang diperlukan agar peserta mulai merasa sakit dan berapa lama peserta bisa bertahan merendam tangannya di dalam air es.



Kesemua peserta penelitian dibagi menjadi empat kelompok, dan setiap anggota kelompok diminta membenamkan kedua tangannya.



Selama proses perendaman ini, kelompok kontrol diberitahu agar tidak membayangkan apapun yang dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk mendeteksi rasa sakit.



Kelompok kedua diminta membayangkan adegan netral, misalnya orang berjalan. Kelompok ketiga diminta memikirkan tentang fantasi seksual yang hanya sedikit saja menimbulkan kesenangan. Sedangkan kelompok keempat berfokus pada fantasi seksual yang memberi kesenangan maksimal.



Hasilnya, peserta yang memvisualisasikan fantasi seksual yang sangat menyenangkan mengaku berkurang rasa nyerinya saat merendam tangannya di dalam air. Kelompok ini juga lebih mampu mentolerir rasa sakit dan dapat merendam tangannya dalam air es lebih lama.



Para peneliti menemukan bahwa fantasi yang sangat menyenangkan akan meningkatkan suasana hati, mengurangi kekhawatiran dan ketegangan, serta meningkatkan rasa percaya diri peserta bahwa dirinya dapat menangani rasa sakit.



"Fantasi seksual dapat meredam rasa nyeri sesuai teori dasar pengontrol nyeri. Teori ini mengatakan bahwa sesuatu yang memunculkan respons emosional positif selama pengalaman yang menyakitkan akan membuat sensasi sakit yang dirasakan lebih berkurang," kata peneliti Peter Staats, MD, direktur divisi obat di Johns Hopkins University School of Medicine's seperti dilansir WebMD.



"Agar dapat bekerja, visualisasai atau bayangan yang dimiliki harus sangat positif. Inilah sebabnya mengapa fantasi menyenangkan yang hanya sedikit ataupun yang netral tidak memiliki efek serupa," lanjut Staats.



Menurut peneliti, bukan hanya fantasi seks saja yang dapat mengatasi rasa nyeri, namun juga memikirkan sesuatu yang menyenangkan lainnya.



Temuan ini cukup masuk akal melihat peningkatan gairah seksual disertai dengan penurunan kepekaan terhadap rasa sakit.


0 comments:

Post a Comment