8 Ciri-ciri Tubuh Positif HIV

Monday, February 4, 2013



Ciri-ciri Tubuh Positif HIV. HIV merupakan salah satu penyakit mematikan. Jumlah virus HIV dalam darah bisa memberikan beberapa gangguan kesehatan.



Yuk, cari tahu apa saja gejala-gejala umum saat seseorang terinfeksi virus HIV, seperti yang dilansir dari Health.com.



Pneumonia

Beberapa gejala paling serius dari HIV adalah menyerang sistem pernafasan. Jenis pneumonia yang sering dihubungkan dengan HIV adalah jenis khusus pneumonia yang disebut PCP, dimana penderita sering mengalami batuk atau sesak nafas.


Ciri-ciri Tubuh Positif HIV

Berkeringat di malam hari

Di tahap awal seseorang terinfeksi HIV, setengah penderita harus bermandi keringat di malam hari. Meskipun tidak berkaitan dengan suhu ataupun tidak melakukan aktivitas yang mengeluarkan keringat, seperti olahraga.



Perubahan kuku

Tanda lain dari HIV yang mesti diwaspadai adalah perubahan kuku, seperti penebalan kuku, kuku melengkuk, hingga perubahan warna kuku. Seringkali kondisi ini disebabkan infeksi jamur, seperti kandida. "Sistem kekebalan tubuh yang menurun, membuat seseorang rentan terhadap infeksi jamur," ungkap Dr. Malvestutto.



Infeksi mulut

Infeksi jamur lain yang juga sering dialami adalah infeksi mulut oleh kandida. "Biasanya muncul di mulut atau kerongkongan, sehingga sulit untuk menelan makanan," jelas Dr. Malvestutto.



Sulit konsentrasi

Virus HIV juga bisa memberikan dampak pada otak yang memicu masalah kognitif. Selain susah konsentrasi, penderita HIV juga mudah marah dan tersinggung, ceroboh, sulit berkoordinasi dan mengalami kesulitan mengalami aktivitas yang berhubungan dengan syaraf motorik, seperti menulis.



Herpes

Tiba-tiba mengalami herpes di mulut atau di organ intim menjadi tanda seseorang positif mengalami HIV dan stadium akhir infeksi HIV. Sistem kekebalan tubuh yang lemah membuat seseorang yang terinfeksi HIV sangat terinfeksi mengalami herpes.



Kesemutan

HIV juga menyebabkan mati rasa dan kesemutan di kaki dan tangan. Kondisi ini disebut neuropati perifer, yang juga terjadi pada penderita diabetes. "Kondisi tersebut menunjukkan bahwa sudah terjadi kerusakan pada saraf," jelas Dr. Malvestutto.



Menstruasi tidak teratur

Pada wanita, efek terkena virus HIV bisa menyebabkan ketidakteraturan periode menstruasi. Perubahan ini mungkin berkaitan dengan penurunan berat badan dan kualitas kesehatan yang memburuk. Bahkan, wanita dengan infeksi HIV bisa mengalami menopause dini, sekitar usia 47-48 tahun.




0 comments:

Post a Comment