Pacaran Sehat Menurut Menkes

Saturday, July 14, 2012



Pacaran Sehat Menurut Menkes. Di tengah era keterbukaan informasi, model pacaran anak remaja mulai banyak yang mengarah ke pergaulan bebas. Menyambut hari anak nasional 23 Juli 2012, Menteri Kesehatan mengingatkan bahwa remaja harus menjaga model pacaran yang sehat. Seperti apa model pacaran yang dimaksud?



Menteri Kesehatan Dr Nafsiah Mboi, SpA(K) mengatakan, masa pacaran adalah masa untuk saling mengenal sebelum memasuki tahapan selanjutnya yakni pernikahan. Jangan sampai karena tidak saling kenal, setelah menikah justru bertengkar lalu terpaksa bercerai.


Pacaran Sehat

Pacaran dikatakan tidak sehat apabila pada tahapan tersebut masing-masing tidak bisa menahan nafsu kemudian mulai menyimpang dari tujuan semula yakni saling mengenal lebih dekat. Mulai dari saling raba, lama kelamaan mengarah pada hubungan yang berisiko termasuk di antaranya seks bebas.



"Pacar yang baik adalah pacar yang bikin kita lebih baik. Kalau perempuan jadi calon istri yang baik, laki-laki jadi calon suami yang baik," pesan Menteri Kesehatan usai membuka seminar Peringatan Hari Anak Nasional 2012 di gedung Kementerian Kesehatan, Jumat (13/7/2012).



Seks bebas dan seks pranikah dikatakan sebagai perilaku berisiko karena memang banyak risikonya. Bukan cuma bisa menularkan HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan infeksi seksual lainnya, tetapi juga berisiko menyebabkan kehamilan yang tidak diinginkan.



Menteri Kesehatan menambahkan, kehamilan di usia yang terlalu muda akan merampas salah satu hak anak yang paling mendasar yakni untuk tumbuh dan berkembang secara wajar. Jika kemudian terjadi aborsi, maka janin yang menurut undang-undang juga sudah dikategorikan sebagai anak yang harus dilindungi haknya, juga akan terampas hak hidupnya.



Mengenai jumlah remaja yang sudah terlibat seks bebas, Menteri Kesehatan mengaku tidak memiliki data yang pasti. Beberapa penelitian memang pernah dilakukan dan salah satunya menunjukkan bahwa 10 persen remaja sudah melakukan seks bebas, tetapi data tersebut belum tentu relevan untuk menggambarkan kondisi di daerah lain.



Wajb dibaca oleh para remaja...

Jangan sampai kecolongan dan menyesal di kemudian hari.




0 comments:

Post a Comment