Perokok Berisiko Tinggi Kena Insomnia

Wednesday, September 19, 2012



Perokok Berisiko Tinggi Kena Insomnia. Hasil penelitian menunjukkan, lebih dari seperempat perokok mengalami kurang tidur.



Sebuah studi terbaru mengklaim, perokok lebih mungkin untuk tidur selama kurang dari enam jam sehari dan memiliki gangguan tidur dibandingkan dengan non-perokok.



Peneliti dari Sekolah Kedokteran, Charite Berlin Jerman menemukan, bahwa hampir 1.100 perokok yang disurvei, 17 persen jam tidurnya setiap malam kurang dari enam, dan 28 persen dilaporkan kualitas tidurnya terganggu.


Perokok

Berbeda dengan 1.200 non-perokok yang disurvei, responden yang mengalami kurang tidur hanya 7 persen, sementara yang terganggu tidurnya 19 persen.



"Studi ini menunjukkan untuk kali pertama prevalensi peningkatan gangguan tidur pada perokok ketimbang non-perokok pada populasi tanpa riwayat dalam seumur hidupnya mengalami gangguan kejiwaan bahkan setelah mengendalikan faktor risiko potensial yang relevan," kata pemimpin penelitian, Stefan Cohrs.



Namun temuan tersebut belum dapat membuktikan, bahwa merokok secara langsung merusak tidur. Ini dikarenakan perokok mungkin memiliki kebiasaan lain yang memengaruhi sulitnya mereka menutup mata seperti, begadang lantaran menonton TV atau latihan fisik ringan yang dilakukannya sebelum tidur.



Namun, lanjut Cohrs, ada juga alasan untuk meyakini bahwa efek stimulasi dari nikotin mungkin menjadi penyebab.



Dalam penelitian tersebut, para peneliti menggunakan kuesioner tentang kualitas tidur responden sebagai alat ukurnya.



Hasil menunjukkan, lebih dari seperempat perokok mengalami kurang tidur ketimbang kualitas tidur yang terganggu. Ini berarti mereka memiliki peluang tinggi untuk insomnia.



Studi ini dipublikasi dalam jurnal Addiction Biology.




0 comments:

Post a Comment