5 Trik Menghadapi Bos Baru yang Menyebalkan

Friday, January 4, 2013



Trik Menghadapi Bos Baru yang Menyebalkan. Setiap karyawan pasti ingin memiliki atasan yang menyenangkan, mudah diajak kerja sama dan bijaksana. Sayangnya, tak semua beruntung mendapat pemimpin yang sesuai harapan.



Mungkin di kantor yang sekarang, ada atasan baru yang arogan, otoriter, galak, dan punya sifat menyebalkan yang lainnya. Jangan terburu-buru menulis surat pengunduran diri karena tak tahan dengan perlakuan bos baru yang 'semena-mena'. Biar bagaimanapun, Anda harus mencoba menghadapinya dulu sebelum memutuskan keluar.



Menangani bos yang 'sulit' bisa membantu Anda untuk meningkatkan karir, meraih kesuksesan dan baik bagi kesehatan mental. Kenapa? Karena Anda akan belajar untuk bersabar, tenang menghadapi masalah dan otak jadi terlatih untuk berpikir cepat di bawah tekanan.


Menghadapi Bos yang Menyebalkan

Lalu, bagaimana cara menghadapi bos yang galak dan menyebalkan? Berikut ini tipsnya, seperti dilansir All Women Stalk.



1. Profesional

Tahan emosi ketika atasan mulai bersikap 'Aku adalah raja' dan mencecar Anda dengan segudang tugas. Biar bagaimanapun menyebalkannya, dia tetap atasan Anda, dan Anda wajib menghormatinya. Jika pimpinan Anda adalah orang yang suka mencari-cari kesalahan karyawannya, cobalah berusaha bekerja atau menyelesaikan tugas kantor sebaik mungkin. Bersikap profesional akan mencegah Anda jadi sasaran amukan saat suasana hati atasan sedang tidak enak.



2. Buat Batasan

Bagaimana menghadapi atasan yang workaholic dan berpikir bahwa semua karyawannya juga harus mengikuti cara kerjanya? Anda bisa menolak perintah atasan jika sudah melebihi batas waktu kerja, tapi lakukan dengan cara yang sopan. Pertama, atasan Anda harus bahwa Anda tidak bisa menyelesaikan semua pekerjaan yang menumpuk hanya dalam 24 jam.



Jadi, jika atasan selalu 'menghadiahi' Anda dengan setumpuk tugas, dan kelihatannya pekerjaan semakin banyak dari hari ke hari, sampaikanlah rasa keberatan Anda. Bukan dengan cara menolak terang-terangan, karena Anda justru akan terlihat seperti karyawan yang pemalas. Ketika dia memberi Anda segudang tugas dan memerintahkan untuk selesai hari itu juga, tanyakan seberapa darurat tugas itu dan mana yang harus diselesaikan saat itu juga. Berikan pengertian bahwa ada pekerjaan yang bisa dikerjakan di lain hari, sehingga Anda bisa fokus pada pekerjaan yang sekarang.



3. Hindari Drama

Sekesal apapun Anda dengan atasan, jangan pernah mengumbarnya ke seluruh kantor, apalagi ke rekan kerja yang berbeda divisi. Ketika Anda selalu mengeluhkan perlakuan atasan yang tidak baik ke setiap rekan yang Anda temui, Anda akan dicap sebagai 'drama queen' meskipun mungkin mereka juga tidak suka dengan sikap atasan tersebut.



Jika memang harus mengeluarkan keluh kesah, sampaikan hanya pada satu atau dua orang terdekat dan yang paling Anda percaya. Namun ingat, jangan juga terlalu banyak menceritakan tentang kejelekan atasan karena bisa saja menjadi bumerang bagi Anda suatu saat nanti.



4. Ambil Sisi Positif

Atasan Anda mungkin menyebalkan, tapi bukan berarti dia tidak memiliki sifat positif. Di samping perangainya yang galak, mungkin dia merupakan orang yang perhatian dan ingin karyawannya bisa cepat maju. Setiap Anda merasa sudah dibuat kesal, ingatlah sisi positif yang ada padanya. Dengan begitu, Anda akan sadar bahwa tidak ada manusia di dunia ini yang sempurna dan akhirnya bisa lebih menerima sifatnya yang menyebalkan itu.



5. Bercerminlah pada Diri Sendiri

Anda tidak akan bisa menghadapi bos yang mengesalkan jika belum tahu bagaimana menghadapi diri sendiri. Sebelum berpikir bahwa bos Anda adalah orang yang paling 'jahat' di muka bumi ini, tanyakan dulu beberapa hal ini pada diri sendiri: 'Apakah saya karyawan paling bagus di kantor ini?', 'Apakah pekerjaan saya sudah sempurna?' atau 'Sudahkah saya disiplin dalam bekerja?'.



Bos baru Anda mungkin sebelumnya berasal dari perusahaan yang produktif. Mungkin dia juga diberi target untuk menyukseskan perusahaan atau memang memiliki etos kerja yang keras. Boleh saja merasa kesal dengan sikap menyebalkan sang atasan. Tapi jika Anda menanggapinya dengan terlalu emosional dan sensitif, Anda tak akan mendapat keuntungan apa-apa selain hati yang dongkol setiap harinya.


0 comments:

Post a Comment